Antara perdebatan Bangsa Melayu Indonesia dan Malaysia
Sebuah kerinduan terhadap pangan Indonesia yang jarang di kenal ini membuat saya membanjiri status Facebook dengan kata "Kangen Tempoyak". Tak pelak selama saya di rantau, Tempoyak adalah makanan langka yang mahal. Tau gak sih? gak ada tempoyak di Jakarta. harga durian saja di sini begitu mahal bila di Bandingkan dengan Jambi. satu butir durian bagi saya tidaklah cukup untuk memenuhi kenikmatan semangkuk tempoyak, makanan khas Melayu.
![]() |
Daging durian dalam Proses Fermentasi menjadi Tempoyak |
Tempoyak adalah makanan khas nusantara dari suku Melayu, di buat dari fermentasi durian, tempoyak memiliki cita rasa yang asam. Tempoyak ini dapat di olah menjadi beberapa masakan, terkadang bisa di makan begitu saja, namun tidak banyak orang yang sanggup untuk menikmati tempoyak tanpa di masak karena tingkat ke asamannya yang tinggi. Tapi bagi saya, Tempoyak mentah sudah cukup membuat saya menyantap sebakul nasi tanpa ada pendamping yang lain. Yah, singkat cerita, di jambi saya di juluki "Antu Tempoyak"*
Tempoyak sudah ada sejak jaman "jebod"* bahkan sebelum mobil ada, tempoyak ini sudah ada. cara membuatnya gampang. cukup memisahkan daging durian dengan bijinya, di aduk dengan garam secukupnya dan kemudian di diamkan beberapa hari sampai daging durian agak berair.
![]() |
Tempoyak tanpa di masak |
![]() |
Tempoyak ikan pais (Pepes Tempoyak) |
![]() |
Gulai Tempoyak |
![]() |
Sambal Tempoyak |
Tempoyak diriwayatkan dalam Hikayat Abdullah sebagai makanan sehari-hari penduduk Terengganu. Ketika Abdullah bin Abdulkadir Munsyi berkunjung ke Terengganu sekitar tahun 1836, ia mengatakan bahwa salah satu makanan kegemaran penduduk setempat adalah tempoyak. Berdasarkan sejarah yang ada dalam Hikayat Abdullah, tempoyak merupakan makanan khas rumpun bangsa Melayu, yaitu suku bangsa Melayu di Malaysia dan Indonesia yang terdapat di Sumatera dan Kalimantan. (wikipedia)
Di jambi sendiri, tempoyak ini adalah makanan paling beken. bahkan samapai ada pemalsuan loh. saya sendiri kurang bisa membedakan mana yang tempoyak asli dengan yang enggak. bagi saya Tempoyak itu enak, aja. gak tau asli apa enggak. Menurut ibu saya, Tempoyak asli adalah yang 100% durian berkualitas bagus. sedangkan yang nggak asli di buat dari durian berkualitas rendah dan di campur tepung.
Pernah pada masa itu ada hajatan di rumah. sekedar yasinan rutin di rumah. saya nemenin ibu belanja. di jambi, kalau ada acara besar (bagi orang berketurunan melayu ya?) harus ada panganan yang satu itu, baru bisa di sebut hajatan. Maka ibu keliling Angso duo buat beli tempoyak dan udang. ada sebuah toko yang menjual khusus olahan durian. saat ibu nanya soal tempoyak, pemilik toko menyodorkan se galon besar tempoyak dan berkoar-koar ria mengenai keaslian tempoyak. waktu itu ibu mendekat dan hanya dengan hidungnya aja, ibu tau kalau tempoyak itu tidak asli. ibu nyaris saja pergi jika saja ia tidak mencium baul lain yang lebih menarik dan ibu bilang. "Nah yang itu yang asli!" si pemilik toko kaget, gak banyak orang bisa membedakan mana yang asli mana yang bukan. (mungkin ini bakat alami mama juga. wkwkwkwk)
Tempoyak sendiri dapat dibikin dengan
“tidak sengaja”, yaitu membiarkan buah durian masak selama 3-4 hari
sampai berubah menjadi asam. Atau, dapat dibuat dengan sengaja.
Pembuatan tempoyak dilakukan dengan cara memisahkan daging buah durian,
lalu menghancurkannya dengan garpu. Ini adalah pembuatan tempoyak skala
rumahtangga. Lalu, diberi garam, sebanyak 2% bobot daging buah.
Garam ini ditambahkan untuk membantu
pertumbuhan mikroorganisme ragi. Hanya saja, garam tidak boleh terlalu
banyak dipakai, karena akan menyebabkan rasa tempoyakl menjadi asin.
Padahal, tempoyak “yang benar berasa asam (Blog BUJANG LAHAT)
Tempoyak termasuk makanan yang di perdebatkan (Selain rendang antara Malaysia dan indonesia. bagi beberapa orang yang kayaknya Nasionalis akan dengan ekstrim mengakui bawa tempoyak adalah milik mereka. Padahal, tempoyak adalah makanan bangsa Melayu tak peduli di Indonesia atau Malaysia. Jambi, Palembang, Bengkulu, Kalimantan menurut sejarah adalah bagian dari kerajaan Melayu pada masa dulunya (Saat belum ada pemisahan berdasarkan kenegaraan) Jadi menurut saya, Tempoyak adalah milik keduanya.
Saya sendiri mecoba banyak olahan tempoyak dari berbagai daerah. dari Medan, dari padang, bengkulu, dan Kalimantan. bagi saya tetap masakan ibu sayalah yang paling enak. (hahaha) saat saya di Malaysiapun saya juga menenggak Tempoyak dengan cita rasa yang lain lagi. ada sebuah resep Malaysia yang menyajikan tempoyak dengan santan atau dengan Petai. Hal itu merupakan sajian enak bagi bangsa melayu di malaysia tapi merupakan cita rasa asing bagi bangsa melayu Jambi, khususnya keluarga saya.
Baca Sekilas tentang tempoyak versi inggris? here English Version of Tempoyak
Kosakata aneh:
*Jebod = Jaman dahulu sekali
*Antu Tempoyak= Orang yang sanggup mengkonsumsi tempoyak lebih banyak dari kemampuan orang Normal
chord ikan dalam kolam
ReplyDelete